Tuhan menciptakan manusia dilengkapi
dengan sistem yang rumit dan canggih. Kerumitan dari Sang Pencipta
menunjukkan betapa besar ciptaanNya. Salah satu ciptaanNya yang
berfungsi sebagai navigasi hidup adalah HATI.
Hati disini yang dimaksud bukanlah organ hepar atau liver yang terletak
di rongga perut bagian kanan yang berfungsi sebagai penetralisir racun.
Hati disini adalah organ untuk perasaan, yakni JANTUNG.
Memang ada sedikit kerancuan antara penggunaan kata "hati" antara
daerah timur dan barat. Sementara di Indonesia ada istilah Jantung Hati.
Jantung (hati/heart/qalb) adalah
alat untuk memompa darah ke seluruh tubuh sekaligus untuk merasakan
sesuatu. Ketika manusia memiliki berbagai macam perasaan seperti
bahagia, menangis, takut, khawatir, marah, dan sebagainya, maka
rangsangan impuls saraf dari otak akan mempengaruhi kinerja jantung.
Kita sering mengalami perubahan detak jantung ketika ada emosi-emosi
tertentu, sehingga aliran darah pun juga ikut berubah (Gambar 1).
Gambar 1. Respon psikofisiologi otak ke jantung.
Dengan
didukung perkembangan ilmu psikofisiologi, neurosains, dan
neurocardiolgy, Ilmuwan meneliti adanya "percakapan" antara otak dan
jantung yang dilakukan oleh Yohanes dan Beatrice Lacey selama 20 tahun.
Mereka mengamati bahwa otak dan jantung saling berkomunikasi secara
signifikan sebagaimana otak kita merespon dunia luar. Kemudian seorang
ilmuwan bernama Dr. J. Andrew Armour menemukan adanya "otak" di jantung
yang berupa sistem saraf instrisik yang kompleks (complex intrinsic
nervous system). "Otak Jantung" atau "Otak Hati" ini memiliki
kecanggihan yang luar biasa bila dibandingkan dengan otak yang ada di
kepala. "Otak hati" memiliki 40.000 sel saraf yang mampu mendeteksi
adanya perubahan hormon, zat kimia saraf, dan informasi yang berada di
jantung (Gambar 2).
Gambar 2. Jalur komunikasi antara "otak kepala" dengan "otak jantung".
Otak Hati
Sistem
saraf intrinsik jantung atau "otak jantung" yang tersusun dari ganglia
kompleks, yang mengandung aferen sirkuit interneuron dan eferen, neuron
simpatis dan parasimpatis. Neurite sensorik memiliki multifungsi, yang
didistribusikan di seluruh jantung sehingga akan peka terhadap berbagai
jenis input sensoris yang berasal dari dalam jantung itu sendiri.
Ganglia jantung intrinsik mengintegrasikan pesan dari otak dan
pusat-pusat pengolahan lain di seluruh tubuh dengan informasi yang
diterima dari indra neurite jantung. Setelah informasi telah diproses
oleh neuron intrinsik jantung, sinyal yang tepat dikirim ke kelenjar
sinoatrial dan atrioventrikular serta otot-otot di jantung. Dengan
demikian, dalam kondisi fisiologis normal, sistem saraf intrinsik
jantung memainkan peran penting dalam banyak kontrol rutin fungsi
jantung, dan bersifat independen dari sistem saraf pusat (otak dan
sumsum tulang belakang). Dr Armour dan rekan-rekannya telah menunjukkan
bahwa sistem saraf intrinsik jantung memiliki fungsi penting bagi
pemeliharaan stabilitas kardiovaskular dan efisiensi, dan bahwa tanpa
itu, jantung tidak dapat beroperasi dengan baik.
Gambar 3. Otak di jantung.
Jantung memiliki medan listrik 40
kali lebih kuat daripada otak serta memiliki medan magnet 5000 kali
lebih kuat daripada otak (gambar 4). Kekuatan medan magnet inilah yang
diyakini mampu menarik semua hal yang dibutuhkan manusia di dunia
seperti dalam hal finansial, kesehatan, kebahagian, relasi, dan
lain-lain. Hukum tarik menarik inilah yang sering dikenal dengan sebutan
"Law of Attraction". Dalam hal kecepatan menyimpan data, otak mampu
menerima informasi data sebesar 2000 bits/detik, sementara jantung mampu
menerima informasi data sebanyak 4.000.000.000.000 bits/detik. Hal
inilah ada yang mengatakan bahwa jantung adalah gudang alam bawah sadar
yang mampu menentukan kualitas hidup seseorang.
Wah keren nov artikelnya sangat bermanfaat nambah ilmu banget :)
BalasHapuskeren, ini biologi banget, semangat :)
BalasHapusWih ternyata. Keren keren nov :D
BalasHapuswaaah banyak dapet ilmu nih :) thanks novita :)
BalasHapusHatinya cerdass :D
BalasHapusIya maksih ya semua... Semoga bermanfaat :)
BalasHapus